"Format dari awal memang nggak ada gitaris, sempat ingin coba cari gitaris, tapi karena kecocokan visi dan chemistry yang sama, akhirnya kami memutuskan untuk berempat saja," kata Aswin saat peluncuran album baru 'Bean' di FX Plaza, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu 30 Maret 2011.
Absennya lead gitar pada band ini tentunya berpengaruh pada warna musik 'Bean'. Akhirnya, mereka memilih untuk lebih memaksimalkan unsur musik yang sudah ada, seperti pada keyboard.
"Pianonya kami explore. Kami main distorsi efek gitar juga, ternyata cocok pakai piano. Cukup kok, karena bisa menggunakan efek gitar," kata Kiki, sang keyboardist.
Untuk mempertahankan komitmennya tanpa lead gitar, mereka juga tidak akan menambahkan instrumen gitar saat tampil di atas panggung. "Sebisa mungkin kami jujur dan nggak pakai gitaris. Kalau pun pakai, paling additional keyboardist," ujar vokalis 'Bean', Nando.
Nama 'Bean' sebenarnya merupakan kependekan 'Briliant, Energy Acoustic of Nebula.' Dari gabungan beberapa kata itu, mereka berharap mampu menyebarkan cahaya dan energi pada pendengarnya. Album baru mereka yang bertajuk 'Inilah Waktunya' berisi sepuluh lagu. Lagu 'Rumah Cinta' dipilih sebagai hit single.
"Kami menawarkan unsur musik yang fresh. Selain nggak ada gitar, musik kami tetap easy listening pop, tapi ada unsur idealisnya yang nge-rock. Jadi, kami kombinasikan," kata Kiki.
Band beraliran pop alternatif ini bermula dari grup band 'Piknik' yang kemudian berganti nama menjadi 'Nobi'. Band tersebut pada akhirnya bubar dan terbentuklah 'Bean'. Sementara itu, kesepuluh lagu dalam album baru mereka di antaranya, 'Jalan Yang Salah', 'Aku Merindumu', 'Tinggalkan Aku', 'Bertemu Dengannya', dan 'Bintang'.
0 komentar